7 Tips Jitu Cara Investasi di Reksadana Bagi Pemula

Zaman sekarang, mempunyai pendapatan lebih tanpa berinvestasi rasanya kurang lengkap. Sebab, manfaat investasi itu banyak, salah satunya adalah mempersiapkan perencanaan masa depan keuangan serta menggandakan dana yang dimiliki saat ini untuk kedepannya. Ada banyak pilihan berinvestasi, salah satunya adalah Reksadana. Namun, sebelum berinvestasi ada baiknya mengetahui cara investasi di reksadana terkhusus pemula.

Cara Investasi di Reksadana

Reksadana merupakan salah satu wadah untuk menghimpun dana dari pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul itu nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke instrumen investasi yang ada, seperti saham, obligasi dan deposito. Reksadana merupakan instrumen yang terdaftar dan diawasi oleh OJK. Berikut 7 tips jitu cara investasi di reksadana bagi pemula.

1. Tentukan Tujuan Investasi

Sebelum memulai investasi, investor (sebutan bagi orang yang berinvestasi) perlu mengetahui apa sebenarnya tujuan berinvestasi tersebut. Mengetahui tujuan investasi bisa menjadi sebuah motivasi saat menjalankan investasi. Setiap investasi mempunyai jangka waktu dan risiko yang beda, sehingga instrumennya pun harus disesuaikan. Menentukan tujuan investasi dapat membantu investor menentukan reksadana yang cocok.

2. Mengenali Risiko Profil

Seperti yang telah disebutkan, setiap investasi memiliki risiko yang berbeda. Oleh sebab itu, untuk memilih reksadana yang sesuai, penting kiranya untuk mengenali profil risiko terlebih dahulu. Profil risiko merupakan kemampuan atau keikhlasan investor untuk menerima kemungkinan atas kehilangan sebagian atau seluruh dana investasi demi meraih potensi laba yang maksimal.

Investor yang memilih profil risiko agresif cenderung mendapatkan toleransi risiko yang tinggi juga, sebab berani mengambil resiko kehilangan uang demi mengejar imbalan atau laba yang tinggi. Sebaliknya, seorang investor yang memilih profil risiko yang konservatif cenderung mendapatkan toleransi risiko yang rendah, akan tetapi memiliki potensi laba yang rendah.

Jadi, jika tujuan investor menginginkan investasi dengan tujuan ingin mendapatkan laba yang relatif besar, maka harus bersedia untuk mengambil risiko kehilangan dana yang besar. Jika tujuan investor menginginkan investasi dengan tujuan ingin menyimpan uang dan tidak terlalu memikirkan laba, maka risiko kehilangan uang yang dimiliki relatif kecil.

3. Tentukan Jangka Waktu Investasi

Setelah mengenali profil risiko yang dipilih, maka cara investasi di reksadana selanjutnya adalah menentukan jangka waktu investasi sesuai dengan profil risiko seorang investor. Waktu yang ada di reksadana juga berbeda-beda. Ada yang kurang dari satu tahun, 1-3 tahun, 3-5 tahun, bahkan lebih dari 5 tahun.

Investor yang memilih jangka waktu kurang dari setahun maka bisa memilih reksadana pasar uang yang berinvestasi pada instrumen pasar uang seperti deposito dengan risiko rendah sertai stabil. Investor yang memilih jangka waktu 1-3 tahun maka dapat berinvestasi pada reksadana pendapatan tetap.

Sementara itu, bagi investor yang memilih untuk jangka waktu 3-5 tahun maka dapat berinvestasi pada reksadana campuran. Sedangkan yang memilih untuk jangka waktu lebih dari 5 tahun maka reksadana saham bisa menjadi pilihan yang paling pas.

4. Gali Informasi tentang Proses Uang yang Diinvestasikan

Proses uang tersebut dapat dilihat pada keterangan yang tertulis di prospektus reksadana. Di sana, dapat memberikan investor informasi bagaimana proses uang tersebut diinvestasikan, siapa yang mengelolanya serta informasi lain mengenai produknya secara detail. Informasi tersebut berguna untuk membantu para investor memutuskan apakah produk tersebut sesuai dengan yang diharapkan.

5. Kenali dan Periksa Biaya Reksa Dana

Saat memilih investasi di reksadana, ada beragam biaya yang dikenakan kepada investor, yakni biaya pembelian unit penyertaan, biaya penjualan kembali unit penyertaan, biaya pengalihan unit penyertaan, serta biaya transfer bank terkait.

Secara umum, biaya pembelian akan diberikan pada saat melakukan pembelian unit penyertaan reksadana. Kemudian, biaya penjualan kembali yakni biaya yang dikenakan saat investor menjual kembali unit penyertaan reksadana yang dimiliki.

Biaya pengalihan merupakan biaya transaksi yang berguna untuk mengalihkan dari reksadana satu ke reksadana yang lain dan dikelola oleh manajer investasi yang sama. Biaya tersebut memiliki besaran yang bervariasi dan ditetapkan oleh agen penjual reksadana yang bersangkutan.

6. Tentukan Tempat Membeli Reksadana

Selanjutnya adalah memilih tempat dimana akan menginvestasikan keuangan yang dimiliki. Pilihlah perusahaan Manajer Investasi yang memiliki track record yang baik dan terpercaya. Hal ini sangat berguna sebab banyak wadah investasi saat ini yang melakukan tindak penipuan dengan memanfaatkan ketidaktahuan sang investor. Biasanya yang akan dibidik adalah investor pemula.

7. Miliki Seorang Mentor

Agar tidak tertipu, penting kiranya seorang investor pemula untuk mendapatkan seorang mentor yang akan membimbing sampai benar-benar paham. Pasalnya, berbicara investasi merupakan hal yang sensitif karena berkaitan dengan uang. Tidak banyak investor pemula yang tergiur dengan iming-iming investasi bodong sehingga akhirnya mendapatkan kerugian yang banyak.

Nah, itulah beberapa tips jitu mengenai cara investasi di reksadana yang perlu untuk para calon investor perhatikan. Jadi, jika ingin memiliki masa depan keuangan yang aman, maka cobalah untuk berinvestasi sedini mungkin.

Check Also

Bank dengan Bunga Deposito Tertinggi

Ingin Berinvestasi? Yuk Simak Bank dengan Bunga Deposito Tertinggi Berikut Ini:

Bagai seseorang yang hendak menyimpan uangnya di sebuah bank,  tentu memilih bunga deposito yang besar …